| FGD Koalisi Perempuan Indonesia (Jubi/Aprila) |
Jayapura, Megaphone Papua – Hermin Rumbrar, Koordinator Pusat Pembinaan dan Pengembangan Wanita (P3W) GKI di TanahPapua mengatakan perempuan tidak punya cukup ruang di dalam politik.
“Perempuan mau bicara atau mengemukakan apa yang menjadi pemikiran mereka dalam pertemuan-pertemuan tetapi laki-laki Papua akan bilang, kamu tahu apa, kamu urus saja rumah,” kata Hermin dalam FGD yang dilakukan Koalisi Perempuan Indonesia di Matoz Square Hotel, Abepura, Jayapura, Senin (7/7).
Menurut Hermin, ini adalah salah satu bagian yang harus dilihat untuk menguatkan perempuan Papua ke depan dalam memahami pendidikan politik. Masih sangat banyak perempuan Papua yang tidak atau belum memahami haknya, apalagi hak politik. Meskipun ada, baru sebatas perempuan-perempuan yang mendapat akses pendidikan.
Fadhal Alhamid, Sekretaris Dewan Adat Papua yang juga hadir dalam FGD ini mengatakan, pendidikan mempengaruhi peran seorang perempuan di masyarakat adat. Di beberapa tempat di wilayah adat misalnya, sudah mulai mengakomodir suara perempuan dalam pertemuan-pertemuan adat. Semoga di masa mendatang, bisa menggunakan potensi dan skill perempuan Papua yang tidak memiliki pendidikan formal.
“Perempuan yang berpendidikan cenderung mengerti hak-haknya dan laki-laki yang berpendidikan cenderung tidak melakukan kekerasan karena lebih mengerti banyak tentang hak-hak perempuan,” ungkap Fadhal. (Jubi)
Source: Tabloid Jubi
Post A Comment:
0 comments so far,add yours