Ilustrasi
Jayapura, GATRAnews- Wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura dan Sarmi mengalami krisis listrik. Ini diakibatkan beban pemakaian pelanggan hampir mencapai puncak kemampuan mesin. General Manajer PLN wilayah Papua, Robert Sitorus mengatakan saat ini beban pelanggan hampir berimbang dengan beban puncak, yakni beban pelanggan 7 megawatt (MW) sementara kemampuan mesin 70 MW.
Apalagi saat ini PLN setempat tak cadangan pasokan listrik. “Kami masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Apalagi jika terus mengandalkan PLTD, maka kebutuhan listrik untuk semua pelanggan tidak dapat dipenuhi. Apalagi mesin diesel itu hanya berdaya 1000 KW. Itupun masih terus mengalami gangguan,” ujarnya, Jumat (24/4).

Solusi untuk mengatasi ini, salah satunya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), salah satunya di Holtekamp dan Genyem. “Sayangnya dua pembangkit ini masih terkendala masalah hak ulayat tanah. Kami berharap ada kerjasama semua pihak,” ungkapnya.

Akibat krisis listrik ini, pemadaman listrik di wilayah Kota Jayapura masih sering terjadi. Dalam sehari terjadi pemadaman listrik 3-4 kali. Salah satu warga Kota Jayapura, Antonius Loy mengatakan karena seringnya terjadi pemadaman listrik, maka sejumlah alat rumah tangganya mengalami kerusakan, diantaranya lemari pendingin dan dispenser.

“Pemadaman listrik terjadi bisa 2-4 jam, bahkan kadang bisa seharian. Yang paling menyebalkan itu jika pemadaman listrik mati-hidup, mati-hidup. Ini yang menyebabkan sejumlah alat rumah tangga saya mengalami kerusakan,” ujarnya.

Sumber: GATRAnews
Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours