Anggota DPR Papua, Nason Uti - Jubi/Arjuna

Jayapura, Jubi – Pernyataan pihak Polda Papua beberapa waktu lalu yang menyebut tak menutup kemungkinan kempok negara islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Papua ditanggapi anggota DPR Papua, Nason Uti. Katanya, pernyataan itu multi tafsir. Seolah memberi peluang terhadap kelompok radikal tersebut masuk ke Bumi Cenderawasih.
Katanya, jangan menciptakan issu baru dalam menangani kasus di Papua. Jangan mengalihkan issu atau menciptakan masalah baru, padahal sejumlah kasus belum diselesaikan. Misalnya kasus Paniai, kasus Puncak, Puncak Jaya, dan kini terbaru kasus Yahukimo.
“Jangan menciptakan proyek baru. Untuk menentukan gerakan atau aktivitas ISIS, harus dipetakan. Jangan hanya menyebar issu. Cukup Orang Tak Dikenal (OTK), Kelompok Krinimal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Sipil Bersenjata (KSB). Jangan menciptakan situasi yang tak baik. Apalagi kini beberapa daerah di Papua memasuki tahapan Pilkada,” kata Nason akhir pekan lalu.
Ia menilai, pernyataan pihak kepolisian setempat yang menyebut tak menutup kemungkinan ISIS masuk Papua, seolah memberi peluang terhadap kelompok itu. Nason khawatir, konotasi kalimat itu disalah tafsirkan publik.
“Jangan menyampaikan pernyataan yang multi tafsir. Kegiatan dan gerakan ISIS harus dipastikan. Saya khawatir ini jadi opini yang tak baik, padahal selama ini toleransi beragama di Papua selama ini terbangun baik. Kalau ini hanya opini yang dibangun saya mempertanyakan itu,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar (Pol) Patrige Renwarin mengatakan, tak menutup kemungkinan ISIS masuk ke Papua, meski secara factual gerakan mereka belum bisa dibuktikan.
“Namun tak menutup kemungkinan paham ISIS menyebar hingga ke Papua. Apalagi banyaknya masyarakat yang keluar masuk ke Papua dengan bebas dan identitas yang berbeda,” kata Patrige kala itu. (Arjuna Pademme)
Source by: Tabloid JUBI
Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours