Foto Aksi Aliansi Mahasiswa Papua di Surabaya, 1 Desember 2013. (Doc: AMP)
Yogyakarta, Megaphone PAPUA - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) se-Jawa dan Bali kembali melakukan aksi demonstrasi damai menuntut Pembebasan Nasional West Papua. Aksi AMP dilakukan dengan mengangkat tema "PEPERA 1969 TIDAK DEMOKRATIS!!! Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat"

Menurut AMP dalam release yang diterima redaksi Megaphone PAPUA, Indonesia telah melanggar Perjanjian Roma yang intinya mendorong dan mempersiapkan Tindakan Pilihan Bebas yang kemudian disebut PEPERA oleh Indonesia, namun memobilisasi militer secara besar-besaran ke Papua untuk meredam gerakan pro-Papua Merdeka.
Di samping itu, dalam pelaksanaan PEPERA, Indonesia telah melanggar Pasal 14-21 New York Agreement yang mengatur tentang Penentuan Nasib Sendiri, yang didasarkan pada praktek Internasional yaitu; Satu Orang Satu Suara (One Man One Vote) namun mencabut hak politik 800.000-an orang dengan mencabut 1025 orang yang sebelumnya telah dikarantina. 
Dalam release yang diterima redaksi Megaphone PAPUA AMP menulis, "Lebih ironis lagi, tanggal 7 April 1967 Kontrak Karya Pertama Freeport McMoran, perusahaan tambang milik Negara Imperialis Amerika dengan pemerintahan rezim fasis Soeharto dilakukan" 

"Yang mana klaim atas wilayah Papua sudah dilakukan oleh Indonesia jauh 2 tahun sebelum PEPERA dilakukan. Sehingga sudah dapat dipastikan, bagaimanapun caranya dan apapun alasannya Papua harus masuk dalam Kekuasaan Indonesia" lanjut AMP.

Aksi ini dilakukan dalam pengawalan ketat aparat Kepolisian Indonesia.[Hugo/MP]

 
Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours