Ilustrasi Pemilihan Umum Amerika Serikat. medicaldaily.com |
New York, Megaphone PAPUA - Masyarakat Amerika Serikat dikejutkan dengan munculnya seorang calon presiden renaha untuk pemilihan presiden 2016. Namanya Deez Nutz dan dia sudah mendaftar sebagai calon independen.
Deez Nutz mendaftarkan diri sebagai calon independen di Komisi Pemilihan Umum Federal pada 26 Juli lalu. Hanya butuh waktu sebentar bagi Deez Nutz, yang sejatinya judul lagu milik penyanyi rap Dr. Dre, untuk menjadi topik paling popular di Twitter. Dengan mendukung program keseimbangan anggaran dan kesepakatan nuklir Iran, anak muda itu mengaku ingin "membuka jalan bagi partai ketiga di masa depan". Selama ini pemilu di AS dikuasai dua partai, Demokrat dan Republik.
Penasaran dengan identitas asli sang kandidat, sejumlah media pun melacaknya. Rupanya orang di belakang Deez Nutz adalah remaja berusia 15 tahun asal sebuah kota kecil di Negara Bagian Iowa. Brady Olson, anak petani jagung dan kedelai, baru saja masuk SMA dan menciptakan tokoh Deez Nutz untuk sekadar iseng.
"Saya berusia lima belas, jadi saya belum bisa mendaftar. Saya masih muda dan saya pikir saya memiliki ide-ide segar, karena keputusan apa pun yang saya buat akan memiliki efek lebih lama pada saya," kata Olsen, seperti dilansir New York Magazine pada Rabu, 20 Agustus 2015.
Walaupun usianya masih muda, Olsen telah menarik minat pemilih yang mulai jenuh dengan hiruk pikuk politik Negeri Abang Sam. Hal tersebut terbukti dalam jajak pendapat di beberapa negara bagian.
Dalam jajak pendapat di Minnesota, Nuts mendapat 8 persen suara; di Iowa, dia mendapat 7 persen. Sebuah jajak pendapat terbaru yang dirilis Rabu lalu menunjukkan Nuts mendapat 9 persen suara di North Carolina. Iowa dan North Carolina adalah dua wilayah yang paling ramai diperebutkan para kandidat.
Menurut jajak pendapat di North Carolina yang dilakukan oleh Public Policy Polling (PPP), Olsen berada di tempat ketiga di bawah Hillary Clinton dan Donald Trump, yang masing-masing mendapatkan 40% dan 38%.
"Olsen adalah kandidat paling tidak memenuhi syarat dan konyol, tapi dia mendapatkan suara sebanyak 7, 9, dan 9 persen.Sekarang pemilih tidak peduli apakah kandidat memimpin partai atau tidak, hal ini dapat emberi jalan bagi kandidat partai-ketiga," kata Tom Jensen, direktur PPP.
Pengajuan Olson sebagai disetujui orang tuanya. "Orang tua saya tahu dan mereka memberi lampu hijau," kara Olson.
Seperti calon presiden lainnya, media pun berbondong-bondong ingin mewawancarainya, tetapi Olson hanya menerima pertanyaan melalui email. "Saya baru masuk sekolah, jadi sangat sibuk," kata dia kepada majalah Rolling Stone.
Olson menciptakan tokoh Nutz karena muak terhadap sistem dua partai dan para kandidat yang akan berlaga pada pemilihan presiden 2016. "Saya tidak ingin melihat ada Trump, Clinton dan Bush lagi di gedung Putih," kata dia.
Kehadiran Nutz memang menjadi angin segar di antara kejengahan masyarakat melihat pertarungan antara Hillary Clinton, Donald Trump dan Jeb Bush.
Sumber: TEMPO
Post A Comment:
0 comments so far,add yours