MEGAPHONE PAPUA - PT Freeport Indonesia kembali mengekspor 50 ribu ton konsentrat tembaga dan emas ke Spanyol.

Ekspor pertama pada 8 Agustus lalu, sejak terhenti sejak Januari 2014, sebanyak 10 ribu ton ke Tiongkok,. 

"Sekarang sedang loading untuk ekspor ke Spanyol sebanyak 50 ribu ton," kata Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto usai menemui Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura, Senin (18/8) seperti diberitakanAntaranews.

Rozik mengaku menemui Gubernur Papua, guna menyampaikan aktivitas ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia yang sudah dimulai lagi, setelah nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah ditandatangani.

"Kami lapor isi MoU itu, dan apa yang harus ditindaklanjuti terkait amandemen Kontrak Karya (KK)," ujar Rozik.

Freeport dibolehkan ekspor konsentrat setelah menuntaskan renegosiasi KK, dan memenuhi sejumlah item yang diwajibkan pemerintah. Salah satunya membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Indonesia. Pemerintah kemudian memberikan keringanan tarif bea keluar kepada Freeport yang telah menunjukkan komitmen pembangunan smelter dengan menyetor uang jaminan 115 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,32 triliun.

Selain itu, Freeport juga diharuskan membayar bea keluar sesuai tarif baru yakni 7,5 persen pada tahun pertama (setelah pemerintah memberi keringanan nilai), dan pembayaran royalti yang lebih banyak dari sebelumnya.

Saat mengekspor 10 ribu ton konsentrat ke Tiongkok Freeport membayar bea keluar Rp19,86 miliar sesuai dengan tarif baru (7,5 persen dari nilai ekspor). Kini, harus membayar lagi sekitar Rp 98 miliar untuk bea keluar 50 ribu ton konsentrat ke Spanyol.[HUGO/MP/RMOL.CO]
Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours