MEGAPHONE PAPUA - Wakil Ketua MPR-RI Oesman Sapta mengimbau PT Freeport mempercepat pembangunan pabrik semen di Papua. Pasalnya, selain bisa dipakai memenuhi  kebutuhan sendiri, semen sangat dibutuhkan masyarakat Papua.

"Kalau PT Freeport  berencana membangun kereta listrik, tentunya ada sebagian pekerja yang dialihkan ke tempat lain. Sebaiknya, PT Freeport membangun pabrik semen, karena selain berguna memenuhi kebutuhan sendiri, memberikan nilai lebih bagi masyarakat Papua," kata Oesman Sapta sebelum meninjau dataran tinggi Grasberg di lokasi tambang PT Freeport, Tembagapura, Papua, Jumat (14/11).

Sebelumnya, Presdir PT Freeport Rozik Boedioro Soetjipto mengungkapkan, PT Freeport memang berencana membangun industrial estate. Saat ini, rencana itu  masih terus dalam pengkajian.

Oesman Sapta berharap,  pembangunan pabrik semen bisa dilaksanakan segera, apalagi itu bisa dipadukan dengan olahan bahan-bahan pembangunan rumah yang diproduksi dari bekas limbah.

"Jika dipadukan  memberikan manfaat besar bagi masyarakat Papua. Kalau di produksi di gresik atau tempat lain sebesar Rp 50 ribu, tapi di Papua harganya bisa Rp 1 juta," terangnya.

Oesman juga mempertanyakan soal pekerja di PT Freeport, yang dijelaskan Vice President Geo Service Wahyu Sunyoto, dari sekitar lima  ribu pekerja, terdapat lebih dari 40 persen masyarakat asli. "Umumnya ada di semua tingkatan pekerjaan termasuk enggineering," terangnya.

Wahyu menambahkan, saat ini PT Freeport membuka lagi dua tambang baru dengan hasil utama tembaga, emas dan perak. Bahkan di bukit Ertsberg terdapat cadangan 2,3 miliar ton sampai 2050, tembaga, emas dan perak. Secara keseluruhan Freeport telah membenamkan investasi 15 miliar dolar AS.

Terkait situasi  pekerja di Freeport, Wahyu menjelaskan, untuk pengemudi di bawah lereng gunung,  upah yang diterima termasuk overtime  bisa sebesar Rp 20 juta. Bahkan untuk pekerja senior mencapai Rp 30 juta. Sebanyak 60 persen lebih pengemudi merupakan pekerja lokal.

Oesman menambahkan, bagaimanapun transfer of technology harus dilakukan termasuk pada putra Papua. "Kalau sudah mampu harus diangkat di jajaran tinggi manajemen. Tapi masyarakat sekitar sinipun  harus menjaga PT Freeport jangan sampai ada ribut-ribut. Karena kita musti banyak belajar. Apalagi lingkungan alam yang berat," imbuhnya.

Kedatangan Wakil Ketua MPR-RI Oesman Sapta ke Papua selain berkunjung ke PT Freeport dimaksudkan melakukan sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Oesman bersama rombongan MPR diantaranya Sekjen MPR Eddie Siregar disambut meriah di bandara Mozes Kilangan. Nampak turut menyambut,   Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan.[HUGO/MP/RMOL.CO]




Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours