Bendera NATO. (Foto: Reuters)
BRUSSELS – Amerika Serikat (AS) menyatakan telah melakukan latihan udara terbesar dengan sekutunya di Eropa sejak berakhirnya Perang Dingin. Latihan udara gabungan ini dilakukan di tengah meningkatnya eskalasi pertempuran di Ukraina Timur yang melibatkan separatis pro-Rusia.

Tercatat hampir 5.000 tentara dari 11 sekutu AS yang tergabung dalam NATO mengambil bagian dalam simulasi operasi udara multinasional yang akan dilakukan selama empat minggu itu. Latihan tersebut akan digelar di Jerman, Italia, Bulgaria, dan Rumania yang akan dimulai pada akhir pekan ini.

"Swift Response 15 adalah acara latihan terbesar sekutu di Benua Eropa sejak Perang Dingin berakhir," isi pernyataan militer AS di Grafenwohr, Jerman, seperti dikutip dari AFP, Rabu (19/8/2015).

"Latihan udara ini dirancang untuk membantu kesiapan dari pasukan sekutu dalam bertindak dan menunjukkan kemampuan aliansi dalam memberikan dukungan dan untuk mempertahankan Eropa," demikian pernyataan itu.

Pihak militer AS mengatakan, puncak latihan tersebut akan berlangsung pada 26 Agustus ketika pesawat-pesawat tempur sekutu akan menerjunkan lebih dari 1.000 pasukan dan peralatannya ke daerah pelatihan di Hohenfels, Jerman.

Mereka yang ikut berpartisipasi dalam latihan itu adalah 4.800 tentara dari Bulgaria, Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Polandia, Portugal, Spanyol, Inggris, dan AS.

Latihan ini juga menandai pertama kalinya Divisi Airborne ke-82 AS beroperasi kembali di Eropa sejak mendukung operasi NATO di Kosovo pada 1999.

Meski begitu, pernyataan tersebut tidak menyinggung konflik di Ukraina yang membuat pasukan Ukraina terlibat konflik dengan separatis Pro-Rusia dan menewaskan hampir 7.000 orang.
(hmr)
 
Sumber: OKEZONE
Share To:

https://m-papua.blogspot.com/?m=1

Post A Comment:

0 comments so far,add yours