Kepler 186F, Planet yang sangat mirip dengan Bumi. |
HD 189733b
Sahabat anehdidunia.com untuk pertama kalinya, para astronom telah
mengidentifikasikan warna asli sebuah planet di luar sistem tata surya.
Dunia itu, dikenal sebagai HD 189733b, memiliki permukaan berwarna biru
gelap, mirip dengan permukaan Bumi jika dilihat dari luar angkasa. Tapi
planet ini, yang berjarak 63 tahun cahaya dari Bumi, sangat panas dan
berbahaya karena dihujani kaca. Penjelasan mendetail mengenai penemuan
planet tersebut muncul di Jurnal Astrofisika.
Menggunakan teleskop Hubble Space, para ilmuwan NASA, dan badan sejenis
dari Eropa, ESA, menyimpulkan bahwa HD 189773b memiliki permukaan
berwarna biru tua. Planet tersebut mengorbit sangat dekat dengan bintang
utamanya dengan suhu atmosfir melebihi 1.000 derajat Celsius. "Planet
itu dihujani kaca, dari samping, dengan kecepatan angin 7.000 kilometer
per jam," kata para ilmuwan. Planet yang berada pada tatanan exoplanet
terdekat dengan Bumi itu, yang bisa terlihat melewati bintang utamanya,
telah dipelajari secara mendalam oleh Hubble dan teleskop lainnya.
Exoplanet adalah tatanan benda angkasa yang mengorbit bintang selain
Tata Surya. "Menetapkan warna permukaan planet itu adalah langkah awal.
Kami bisa membayangkan seperti apa bentuk planet ini jika kami bisa
melihat secara langsung," kata Frederic Pont dari Universitas Exeter,
penulis makalah di Jurnal Astrofisika itu. Profesor Pont dan timnya
mengukur seberapa banyak sinar yang dipantulkan pada permukaan planet
tersebut, sebuah properti yang dinamai albedo, untuk mengkalkulasikan
warna planet tersebut.
Warna biru muncul bukan dari pantulan lautan tropis, seperti Bumi, tapi
dari atmosfir berkabut dan bergolak yang dipercayai terdiri dari
partikel-partikel silicate yang membuat kaca. Partikel tersebut
memantulkan warna biru. "Sangat sulit untuk mengetahui persis apa
penyebab warna atmosfir sebuah planet, bahkan planet-planet yang berada
di sistem Tata Surya," kata Profesor Pont. "Tapi observasi terbaru ini
memberikan penjelasan mengenai alam dan atmosfir HD 189733b. "Perlahan
namun pasti, kami mulai mempunyai gambaran lebih lengkap mengenai planet
eksotik ini." Sejauh ini, belum ada exoplanet yang ditemukan punya
potensi untuk menjadi Bumi kedua; sebuah planet yang mengorbit di zona
nyaman dimana air berbentuk cair dan bisa memelihara kehidupan.
Kapteyn B
Para ahli astronomi telah menemukan dua planet baru yang mengorbit di
sekitar salah satu bintang tertua, Bintang Kapteyn, dekat Matahari. Oleh
karenanya, kedua planet itu disebut Kapteyn dan salah satu dari mereka
mungkin mendukung kehidupan diduga merupakan tempat hidup alien.
Dideteksi ada air di permukaan planet tersebut, sehingga manusia pun
bisa hidup di sana. Guillem Anglada-Escude, pengajar Fisika dan
Astronomi di Queen Mary University of London mengatakan penemuan
planet-planet yang mengorbit bintang Kapteyn ini terbilang mengejutkan.
Salah satu planet yang diduga bisa mendukung kehidupan, Kapteyn b,
terletak hanya 13 tahun cahaya dari bumi dan usianya 'baru' 11,5 miliar
tahun. Itu berarti usia planet yang terletak di luar sistem tata surya
kita itu 2,5 kali lebih tua dari Bumi. Dia juga 2 miliar tahun lebih
muda dari alam semesta ini, yang muncul akibat ledakan Bing Bang pada
13,8 miliar tahun lalu. "Bisa dibayangkan kehidupan macam apa yang bisa
bertahan di planet itu dalam rentang waktu sangat lama," kata
Anglada-Escude.
Menurut temuan tersebut, planet Kapteyn b setidaknya lima kali lebih
besar dari Bumi dan mengorbit bintang setiap 48 hari, sehingga cukup
hangat bagi air untuk mencair dan muncul di permukaan planet.
Sementara planet kedua, Kapteyn c merupakan planet yang lebih besar
lagi dan sangat berbeda. Satu tahun berlangsung selama 121 hari dan hal
itu terlalu dingin bagi air untuk mencair. Bintang Kapteyn pertama kali
ditemukan oleh Jacobus Kapteyn di akhir abad ke-19. Bintang ini masuk
dalam halo galaksi dan itu adalah bintang kedua tercepat bergerak di
langit. Dengan berat sepertiga dari massa matahari, gugusan Bintang
Kapteyn dapat dilihat di konstelasi selatan Pictor dengan teleskop
amatir.
Penemuan dua planet baru ini menjadi salah satu upaya menarik untuk
menyingkap misteri adanya kehidupan asing di seluruh galaksi.
Kepler 452b
Planet terbaru yang diberi nama Kepler 452b itu adalah planet termirip
dengan Bumi yang pernah ditemukan oleh tim peneliti. "Ini adalah planet
berbatu, mengelilingi bintang sejenis matahari dan mungkin bisa dihuni,"
ujar Jeff Coughlin, ilmuwan Seti. Ia menambahkan planet ini sudah
seperti sepupu jauh Bumi dengan umur lebih tua dan lebih besar. Para
peneliti memperkirakan 452b memiliki massa lima kali dari Bumi atau
sekitar 1,5 miliar tahun lebih tua dengan gravitasi dua kali lebih kuat.
Ia berjarak 1.400 tahun cahaya dan mengitari bintang yang mirip
matahari. Satu tahun di sana juga terhitung tidak beda jauh seperti di
bumi. Dan yang paling penting, planet tersebut kemungkinan memiliki air.
Ilmuwan NASA Jon Jenkins menduga wujud bebatuan gunung ini disebabkan
gunung berapi aktif dan atmosfer yang lebih tebal dengan jumlah awan
yang jauh lebih banyak dibanding Bumi.Tapi di luar kemiripannya dengan
Bumi, pusat orbit 452b lebih tua 1,5 miliar tahun dan lebih besar 4%
dari matahari sehingga panas 20% dari Bumi. Ada kemungkinan Kepler 452b
telah mengalami apa yang sedang terjadi di Bumi satu miliar tahun lalu.
"Jika Kepler 452b adalah planet berbatu, mungkin planet itu sedang dalam
fase rumah kaca. Mataharinya yang sudah tua mungkin mengubah lautan di
sana menjadi uap," kata Doug Caldwell, peneliti dari the Seti Institute.
Penemuan besar astronomi ini sulit dilepaskan dengan keberadaan teleskop
Kepler. Teleskop ini mampu mengidentifikasi planet dengan observasi
cahaya bintang yang tertutup oleh planet yang melintas di depannya,
mirip dengan bulan yang mengakibatkan gerhana di Bumi. Namun konfirmasi
status planet masih memerlukan observasi lebih jauh. Pada 2017 NASA
berencana meluncurkan satelit baru untuk meneruskan misi Kepler. Satelit
bertugas melacak planet-planet yang berada di tata surya terdekat.
Dengan teleskop dan satelit seperti itu, ilmuwan berharap bisa
menciptakan peta planet mirip Bumi pertama termasuk detil awan, lautan,
dan musim yang mungkin ada di planet tersebut.
Kepler-186f
Astronom menemukan planet paling menyerupai bumi yang mereka sebut
"zona layak huni." Terletak di wilayah beriklim sedang di mana air yang
dapat menopang kehidupan bisa hadir dalam bentuk cairan. Menurut riset
yang dipublikasikan melalui jurnal sains Amerika, planet yang diberi
nama Kepler-186f terdeteksi oleh para ilmuwan dengan menggunakan
teleskop Kepler milik NASA. Planet ini kurang lebih 10 persen lebih
besar dari bumi dan terletak sekitar 500 tahun cahaya dari konstelasi
Cygnus. Spekulasi bahwa planet ini mungkin mengandung air, sebuah
komponen penting untuk hidup, menandai langkah maju yang signifikan
dalam mencari lokasi layak huni di luar sistem tata surya bumi.
Astronom mengatakan Kepler-186f terletak di tepi luar wilayah bersuhu
layak huni, yang berarti danau, sungai atau lautan dapat eksis tanpa
membeku atau mendidih. "Yang membuat temuan ini menarik adalah planet
berukuran seperti bumi ini, satu dari lima planet yang mengorbiti
sebuah bintang, yang lebih sejuk dari matahari, terletak di wilayah
beriklim sedang di mana air dapat hadir dalam bentuk cairan," ujar
ketua tim Elisa Quintana dari Pusat Riset Ames NASA. Namun ia lebih
menganggap planet ini sebagai "sepupunya bumi" dan bukan kembaran bumi karena mengorbiti bintang yang lebih redup dan lebih kecil dari matahari, yang kemungkinan besar lebih dingin dari bumi.
Ukuran Kepler-186f juga menjadi aspek signifikan dalam penemuan karena
ukuran planet penting dalam memprediksi komposisi permukaan serta
atmosfernya. Planet-planet yang besarnya lebih dari 1,5 kali ukuran
bumi, acapkali menarik lapisan hidrogen tebal yang membuat planet
menyerupai raksasa gas seperti Jupiter atau Saturnus. Planet yang lebih
kecil punya peluang lebih besar untuk mengandung bebatuan. Kepler-186f
adalah satu dari lima planet yang mengorbiti bintang Keplar-186.
Ukurannya kesemuanya kurang lebih sebesar bumi, namun letak planet
lainnya terlalu dekat dengan bintang untuk dapat menopang kehidupan.
Teleskop antariksa Kepler telah menemukan 961 planet sejak mulai
beroperasi bulan Maret 2009. Hanya beberapa yang berada di zona layak
huni dan semuanya tampak lebih besar dari bumi.
Begitu banyak planet planet yang masih misterius keberadaanya, membuat
kita semakin dihadapkan pada pertanyaan, apakah ada kehidupan lain
selain di bumi? semoga planet paling mirip dengan bumi ini memberi anda
masukan bahwa dari berjuta juta planet, masa satupun tidak ada
kehidupan? coba anda pikirkan! jika anda mengatakan tidak ada, terpaksa
kami tetap akan mengatakan coba pikirkan lagi!
Sumber: ANEH DI DUNIA
Post A Comment:
0 comments so far,add yours