![]() |
| Rapim TNI-Polri 2015 |
Megaphone PAPUA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan Wakil Panglima TNI menandakan adanya kecurigaan terhadap Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
“Kalau dilihat secara politik, itu menandakan Jokowi curiga terhadap Panglima TNI Moeldoko,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Rabu (18/3).
Menurut Muslim, Jokowi curiga terhadap Jenderal Moeldoko karena dianggap ‘orangnya’ SBY. “Jokowi
ingin loyalis SBY tidak ada pemerintahan. Buktinya Sutarman langsung
dicopot. Sebentar lagi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dicopot,”
paparnya.
Kata Muslim, Presiden Jokowi sengaja menghidupkan Wakil Panglima TNI
untuk mengawasi kerja Moeldoko. “Nantinya Wakil Panglima TNI itu
orangnya Jokowi. Kalau TNI sudah diobok-obok seperti ini, TNI bisa
bergerak dan bersama rakyat memaksa Jokowi lengser,” jelasnya.
Muslim mengatakan, sebelumnya ada pernyataan dari Panglima TNI
Jenderal Moeldoko ada upaya pelemahan terhadap negara. “Ini sebenarnya
pernyataan ditujukan kepada Presiden Jokowi. Dalam sejarahnya, Jokowi
adalah presiden terlemah,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, kalau terjadi kudeta, maka pemerintahan yang dipimpin
militer harus segera menyelenggarakan pemilu. “Pemerintah militer harus
sementara untuk stabilitas politik, selanjutnya diadakan pemilu,” papar
Muslim.
Presiden Jokowi akan mengubah struktur organisasi di Tentara Nasional
Indonesia. Kelak akan ada sejumlah penambahan jabatan pimpinan.
“Ada Wakil Panglima TNI, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara jadi
tiga, Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat jadi tiga, dan Armada
juga jadi tiga,” ujar Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal
Moeldoko di kantor Presiden, Selasa,(17/3).
Jabatan Wakil Panglima TNI sebelumnya pernah ada. Jabatan tersebut dihapus Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000.
“Organisasi TNI adalah organisasi yang sifatnya penggunaan, bukan
pembinaan. Sehingga diharapkan Wakil Panglima TNI itu kalau tak ada
Panglima, bisa bertindak,” katanya.
Sumber: INTELIJEN

Post A Comment:
0 comments so far,add yours